Headlines News :
Home » , » Kondisi Pelabuhan Muara Angke Mengkhawatirkan

Kondisi Pelabuhan Muara Angke Mengkhawatirkan

Written By Unknown on Rabu, 29 Agustus 2012 | 10.40

Pelabuhan Muara Angke Baru di Penjaringan Jakarta Utara mengalami penurunan tanah yang mengakibatkan munculnya sejumlah keretakan di komplek pelabuhan tersebut. Kondisi ini dikhawatirkan oleh para calon penumpang yang hendak menuju Kepulauan Seribu.

Pantuan detikcom di lokasi, Senin (27/8/2012), tidak hanya keretakan di bangunan utama dan dermaga yang menjadi perhatian para calon penumpang kapal di pelabuhan tersebut. Kebersihan dan fasilitas umum yang mengecewakan turut menjadi perhatian para calon penumpang.

Bangunan utama pelabuhan yang menjadi lobi memiliki dua toilet di sisi utara dan selatan lobi. Sayangnya, tidak ada penanda gender peruntukan toilet seperti pada toilet umum lainnya. Selain itu, diperparah oleh kondisi toilet yang kotor dan tidak adanya air bersih di toilet. Padahal, pengguna toilet diwajibkan membayar uang kebersihan sebesar Rp 2000.

"Toiletnya saja kotor, air nggak nyala, padahal harus bayar Rp 2.000 tiap pakai toilet," kata salah satu calon penumpang bernama Lasmi yang hendak berpergian bersama keluarganya ke Pulau Pramuka.

Pelabuhan Muara Angke Baru / David
Parkir juga menjadi keluhan para calon penumpang. Pasalnya, tarif parkir menginap untuk motor dikenakan Rp 10.000 dan mobil Rp 20.000. Padahal kondisi parkiran yang belum diaspal dan berbatu dirasa tidak sesuai dengan tarif parkir yang dibebankan.

"Dermaga sebagus ini sayang kalau untuk parkir saja jalannya masih berbentuk batuan kerikil, seharusnya diaspal," ujar Lasmi lagi.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Udar Pristono, menjelaskan permasalahan kondisi kebersihan dan fasilitas umum di pelabuhan tersebut akan lebih diperhatikan. "Tadi sudah saya suruh tutup, memang itu tidak diperbolehkan, jadi untuk menggunakan toilet itu tidak dikenakan biaya," kata Udar ketika dihubungi secara terpisah.

Pada berita sebelumnya, pelabuhan Muara Angke Baru dibangun sejak tahun 2004, namun bangunan baru jadi pada tahun 2010 lalu melalui proses reklamasi. Luas pelabuhan yang diperuntukan untuk penyeberangan ke Kepulauan Seribu tersebut direncanakan 3,4 hektar, namun hanya terealisasi seluas 7.500 meter persegi dengan menelan biaya sebesar Rp 130 milyar.

Pelabuhan ini diketahui diresmikan pada 5 Januari 2012 oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Sayangnya, empat bulan belakangan ini, pelabuhan tersebut mengalami penurunan permukaan sehingga menimbulkan sejumlah keretakan di dermaga dan bangunan utama.

detikNews
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Template information

Label 6

 
COBA DI SINI DECH....!
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. SDN Pulau Kelapa 02 Pg. - All Rights Reserved
TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA, SEMOGA SEGALA YANG ADA DAPAT BERMANFAAT...!